Kamis, 01 Maret 2012

Media Televisi , Sarana Efektif Penyampaian Pesan

Dengan adanya televisi maka kita bisa mengetahui suatu informasi dengan cepat tanpa beranjak dari tempat duduk kita.      
Televisi merupakan sarana efektif menyampaikan pesan pada masyarakat Indonesia pada saat sekarang ini. Karena setiap rumah tangga di Indonesia dari berbagai lapisan telah mewajibkan diri untuk memiliki televisi dirumah nya masing-masing. Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. dan menurut sebuah survei yang terpercaya, dikatakan bahwa masyarakat Indonesia cenderung menghabiskan waktu untuk nongkrong di depan televisi dibandingkan mengerjakan hal-hal positif lainnya. Karena banyaknya program di televisi yang memanjakan masyarakat seperti sinetron, dan film kartun bagi anak-anak. Dengan potensi yang baik tersebut maka para komunikator dari berbagai kalangan baik itu kalangan pebisnis, politikus pemerintah, dan jurnalis dapat dengan mudah menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui berbagai iklan di televisi swasta sehingga pesan yang disampaikan dapat langsung sampai ke tujuan dengan teori komunikasi massa melalui media televisi.
Nofrian Arman (0810862033)
Continue Reading »

Minggu, 05 Juni 2011

Ingin Stop Merokok? Isap Saja Wortel


WELLINGTON — Sebuah penjara di Selandia baru menawarkan wortel kepada para tahanan untuk membantu mereka mengatasi kecanduan rokok. Bulan depan penjara-penjara di negara itu akan bebas asap rokok.

"Wortel itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian tahanan dari rokok. itu pilihan yang lebih sehat dibandingkan mengganti rokok dengan makanan lain, permen misalnya."


Hal itu terungkap dari sebuah memo internal yang bocor dari Penjara Invercargill. Dalam memo itu disebutkan disiapkan dua batang wortel sehari untuk setiap tahanan agar mereka berhenti merokok, sebelum peraturan bebas rokok diberlakukan 1 Juli mendatang. Memo itu menyebut sebuah wortel ukuran jumbo  dapat menghasilkan 16 batang wortel jika dipotong seukuran rokok.     
Presiden Asosiasi Lembaga Pemasyarakatan Selandia Baru Beven Hanlon mengira itu cuma lelucon ketika pertama kali mendengar hal itu. "Saya pikir itu bukan ide terbaik, tetapi layak dicoba," kata Hanlon.     
Hanlon, yang serikatnya mewakili sipir penjara, mengatakan batang wortel itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian tahanan dari rokok. Itu pilihan yang lebih sehat dibandingkan mengganti rokok dengan makanan lain, permen misalnya.     
"Ini semua berkaitan dengan mulut... jika ada sesuatu di mulut, maka mereka takkan mencari rokok untuk diselipkan," katanya.

Sumber: kompas.com
Continue Reading »

Miliarder Inggris Ini Buta Huruf

Andreas Panayiotou memiliki kerajaan properti senilai 400 juta poundsterling (Rp 5,5 triliun) dan menduduki peringkat 200 orang terkaya di Inggris. Pada Jumat (3/6/2011), dia membuat pengakuan mengejutkan. "Saya tidak bisa membaca," katanya.


"Saya melatih pikiran agar memiliki daya ingat kuat. Kita jadi lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah karena pikiran kita dipaksa bekerja."

Ayah lima anak itu bukannya tidak mau belajar membaca. "Waktu kecil saya berusaha keras agar bisa membaca," kata lelaki 45 tahun itu. Dia memutuskan berhenti sekolah pada umur 14 tahun.

Di luar masalah disleksia, Panayiotou tak membantah bahwa dia benci membaca waktu masih kecil. "Jadi setelah dewasa saya punya cara tertentu untuk menghindarinya."

Jadi dia memiliki trik khusus untuk mengakali kelemahannya itu. "Saya memiliki daya ingat yang luar biasa, photographic memory. Saya mengenali bentuk untuk mengenali sebuah kata, tanpa perlu bisa membaca," ujarnya.

Di jalan misalnya, selain menghapalkan tanda lalu lintas, dia menghapalkan bentuk kata nama jalan ataupun nama kota. Sayangnya, trik itu tidak berlaku pada setiap hal. "Kalau ada nama belakang baru yang saya tidak mengenali, saya tidak mungkin bisa. Begitu juga dengan mengisi formulir seperti paspor. Itu area terlarang saya," ujar lelaki yang pernah menjadi petinju itu.

Meskipun memiliki kekurangan seserius itu, dia berhasil membangun sebuah kerajaan bisnis yang mengagumkan. Di usia muda, anak imigran Yunani itu membeli sebidang tanah kecil di Islington. Pelan-pelan dia membangunnya menjadi gedung apartemen. Dari situlah bisnisnya berkembang. Pada tahun 2007, dia berhasil menjual ribuan rumah. Kini fokusnya beralih ke hotel.

Perusahaannya, The Ability Group, kini memiliki tujuh hotel. Yang paling gres adalah Hotel Waldorf-Astoria London senilai 70 juta poundsterling (Rp 979 miliar). Dia juga akan menjual "rumah termahal di Inggris", sebuah properti yang baru direnovasi di Hamstead. Dia berharap rumah itu laku dengan harga 100 juta poundsterling (Rp 1,3 triliun).

Rumah pribadinya di Epping Forest seluas 8 hektare. Dia juga memiliki tiga pesawat pribadi dan sebuah kapal pesiar.

Dia yakin kesuksesannya adalah gara-gara disleksia karena dengan kekurangannya itu, dia harus melatih diri untuk bekerja lebih keras dibandingkan orang lain. "Semuanya, dorongan kuat untuk membuktikan bahwa saya berarti, kedisplinan yang sangat ketat, dan kebanggaan atas yang sudah saya capai merupakan hasil dari perasaan malu dan kurang yang saya alami karena tertinggal dibanding anak-anak lain yang bisa membaca," Panayiotou mengaku.

"Dengan membalik disleksia, Anda berhasil mengembangkan bakat lain. Saya melatih pikiran agar memiliki daya ingat kuat. Kita jadi lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah karena pikiran kita dipaksa bekerja untuk memahami yang terjadi di sekitar kita."

"Pikiran kita selalu berusaha, berusaha, dan berusaha. Kita jadi lebih kuat karena belajar mengatasi masalah merupakan bagian dari kehidupan," tuturnya.

Panayiotou kini terlibat aktif dalam kampanye untuk mengatasi buta huruf. "Kemampuan membaca merupakan hal pokok seperti makan," pungkasnya.

Continue Reading »

Stephen Hawking: Surga itu Hanya Dongeng Belaka

Mayoritas umat beragama di Indonesia memercayai bahwa manusia dijanjikan kehidupan yang kekal di akhirat beserta surga jika mampu berbuat baik dalam hidupnya.

Namun, dalam wawancara dengan The Guardian, fisikawan Stephen Hawking membantah hal itu. Dia mengatakan bahwa konsep kehidupan kekal dan surga hanyalah dongeng belaka.
http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/09/03/2148257620X310.jpg

Hawking mengatakan, kematian terjadi ketika otak berhenti bekerja.

"Saya menganggap otak seperti komputer yang akan berhenti bekerja ketika komponennya rusak. Tidak ada kehidupan setelah mati ataupun surga bagi komputer rusak itu. Semua itu cuma dongeng bagi orang-orang yang takut akan kegelapan," urai Hawking.

Dalam wawancara itu, Hawking juga mengemukakan bahwa terjadi fluktuasi kuantum pada masa awal semesta menciptakan galaksi, bintang, dan kehidupan, termasuk manusia.

"Ilmuwan memprediksikan bahwa ada banyak semesta yang tercipta secara spontan. Adalah masalah kesempatan saja kita ada di dalamnya," kata Hawking.

Pernyataan tersebut juga mempertegas isi buku The Grand Design karyanya yang dipublikasikan pada 2010. Buku itu menyatakan bahwa penciptaan semesta dan eksistensinya tak perlu peran serta Tuhan. Gagasan Hawking yang kontroversial itu menyulut perdebatan dengan para pemuka agama.

Pertanyaannya kemudian, ketika kehidupan kekal dan surga tak ada, apa yang harus dilakukan manusia dalam hidupnya? Hawking mengemukakan bahwa hakikat kehidupan adalah menemukan makna dari tindakan yang dilakukan. "Kita harus menemukan nilai tertinggi dari tindakan kita," cetus Hawking.

Hawking sendiri menyatakan bahwa ia tak takut mati.

"Saya telah hidup dengan prediksi kematian dini selama 49 tahun. Saya tak takut mati, tetapi saya juga tak buru-buru ingin mati. Saya masih punya banyak hal yang perlu saya lakukan," papar fisikawan yang juga menulis buku best seller A Brief History of Time pada tahun 1988 ini.

Dalam kesempatan wawancara itu, Hawking menyatakan, "Semesta diatur oleh sains. Tetapi sains mengatakan kepada kita bahwa kita tak bisa menyelesaikan persamaan secara langsung. Kita harus menggunakan teori seleksi alam Darwin untuk survive. Kita akan memberi mereka nilai tertinggi."

Hawking juga mengatakan sisi sains yang paling menarik bagi dirinya. "Sains menjadi menawan ketika mampu menjelaskan secara sederhana fenomena atau hubungan setiap observasi yang berbeda. Misalnya terkait struktur DNAdouble helix dalam ilmu biologi dan persamaan dasar fisika," ungkap Hawking.

Hawking diketahui mengidap penyakit neuron motorik sejak usia 21 tahun. Dokter memprediksi hidupnya tak akan lama, tetapi ternyata ia hidup hingga lima dekade setelah diagnosis penyakit itu. Kesempatan hidup lebih itu membuat Hawking merasa ia memiliki nilai kehidupan yang lebih.

Sumber :
Continue Reading »